Prototyping
Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Prototipe mewakili model produk yang akan dibangun atau mensimulasikan struktur, fungsionalitas dan operasi sistem. Dalam pembuatan prototipe kita dapat menerapkan UCD (User Centered Design) yang cocok untuk user awam IT (Technology Information).
Tujuan prototipe yaitu :
- Evaluasi dan feedback pada rancangan interaktif.
- Stakeholder (dalam hal ini user) dapat melihat, menyentuh, berinteraksi dengan prototype.
- Anggota tim dapat berkomunikasi secara efektif.
- Para perancang dapat mengeluarkan ide-idenya.
- Memunculkan ide-ide secara visual dan mengembangkannya.
- Dapat menjawab pertanyaan membantu pemilihan di antara alternatif-alternatif.
- Mendapatkan informasi dan pemahaman tentang pengalaman pengguna.
- Estimasi dan validasi tentang kesulitan perancangan, keputusan dan keuntungan biaya.
- Investigas, explorasi dan pembandingan solusi perancangan yang berbeda
Tahapan pembuatan prototype seperti pada gambar berikut :
- Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
- Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
- Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem
- Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
- Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
- Mengurangi biaya pengembangan dan pemeliharaan
- Dapat bereksperimen dengan perancangan alternatif
- Meningkatkan kualitas, kecepatan spesifikasi dan perancangan sistem
- Dapat dipadukan dengan metode terstruktur dan CASE tools 10.
- Dapat digunakan pada berbagai level, detail termasuk konsep, kebutuhan, spesifikasi dan perancangan.
Kelemahan prototipe yaitu :
- Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama
- Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .
- Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik
Metode Prototyping
Metode pembuatan prototipe dibedakan menjadi 2 yaitu :
- Metode Non-Computer. Metode ini biasanya dikerjakan lebih awal dalam proses pembuatan. Jenis metode non-computer yaitu : Sketsa,Mock-Ups, Storyboarding, Skenario,
- Metode Computer-Based. Metode ini biasanya dikerjakan kemudian. Sifat metode computer-based yaitu:
- Menirukan lebih banyak kemampuan sistem.
- Pada umumnya hanya baru beberapa aspek atau fitur
- Dapat berpusat pada lebih banyak detail
- Para pemakai lebih segan untuk menyarankan perubahan sekali ketika mereka melihat prototype yang lebih realistis.
- Prototipe cepat digambarkan sebagai suatu metode berbasis komputer yang dapat membantu untuk mengurangi iterasi siklus pengembangan
- Prototipe interaktif dikembangkan agar dapat dengan cepat diganti atau diubah sejalan dengan umpan balik perancangan.
- Umpan balik ini dapat diperoleh dari kolega atau dari pengalaman pengguna selama bekerja dengan prototipe untuk menyelesaikan tugasnya.
Terminologi Prototipe
1. Prototipe horizontal
- Mencakup seluruh antarmuka pengguna namun tanpa fungsi pokok, berupa simulasi dan belum dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang sesungguhnya.
- Misal, pengguna dapat mengeksekusi seluruh navigasi dan perintah pencarian tapi tanpa memanggil informasi secara nyata.
- Mengurangi level fungsionalitas, tetapi semua fitur ada.
2. Prototipe vertikal
- Lebih sedikit aspek atau fitur dari interface yang disimulasikan, tetapi dilaksanakan dengan rincian yang sangat baik.
- Misal: dalam sistem informasi penerbangan, pengguna dapat mengakses suatu basisdata dengan data real dari penyedia informasi, tetapi tidak untuk keseluruhan data.
- Mempunyai performance lebih rendah daripada sistem akhir.
- Tidak dalam jaringan
3. Low-fidelity prototyping
(prototipe dengan tingkat ketepatan yang rendah)
Fidelity mengacu pada tingkat kerincian dengan produk akhir. Low fidelity
mempunyai karakteristik antara lain :
- Gambaran cepat dari sistem akhir
- Mempunyai fungsi atau interaksi yang terbatas
- Lebih menggambarkan konsep, perancangan, alternatif dan layout layar dibanding model interaksi pengguna dengan sistem
- Mendemostrasikan secara umum ‘feel and look ‘ dari antarmuka pengguna.
- Tidak untuk memperlihatkan secara rinci bagaimana operasi sistem aplikasi. - Digunakan pada awal siklus perancangan
- Memperlihatkan konsep pendekatan secara umum tanpa harus membuang banyak tenaga, biaya dan waktu.
Contoh Low Fidelity Prototyping
4. Mid-fidelity prototyping (prototipe dengan tingkat ketepatan sedang)
- Form skematik.
- Navigasi dan fungsi yang disimulasikan biasanya berbasis pada apa yang tampil pada layar atau simulasi layar.
- Contoh tools yang digunakan: powerpoint, illustrator, Photoshop, dll
5. High-fidelity prototyping (prototipe dengan tingkat ketepatan yang tinggi)
- Mempunyai interaksi penuh
- Pengguna dapat memasukkan data ke dalam medan masukan, menanggapi pesan, memilih ikon untuk membuka window, berinteraksi dengan UI
- Mewakili fungsi-fungsi inti dari antarmuka pengguna produk
- Dapat mensimulasikan sebagian besar fungsi sistem akhir.
- Umumnya dibuat dengan 4GLs seperti Smalltalk atau bahasa pemrograman berbasis visual seperti Visual basic.
- Trade off kecepatan dengan ketelitian
- Tidak secepat dan semudah membuat prototipe low-fidelity
- Mewakili antarmuka pengguna yang akan diimplementasikan dalam produk akhir
- Mempunyai penampilan yang sangat mirip dengan produk aktual
Nah, sekarang Anda sudah mengetahui metode dan klasifikasi prototype, coba beri ulasan singkat berdasarkan pemahaman anda perbedaan antara low fidelity prototype dengan high fidelity prototype pada kolom komentar dibawah.
Ditunggu jawabannya..
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusUNKNOWN
BalasHapus30 November 2020 09.26
Untuk membuat prototipe bisa juga menggunakan Adobe XD karena disana terdapat basis dari ilustrator yang dimana kita bisa mengekspresikan ide ide yang menarik dalam membuat prototipe namun kelemahannya terdapat pada jika kita ingin menunjukkan ke client sebuah gambaran prototipe yang sudah diberikan harus menggunakan filenya tersebut tidak bisa real-time prototipe seperti figma. Oleh karena itu biasanya jika kita fullstack. developer lebih banyak menggunakan figma atau tools lain dibandingkan Adobe XD
Mohon koreksi jika ada kesalahan dalam komentar yang saya buat
Mufid pernah pakai figma? atau tools prototype apa yg pernah di pakai?
Hapuspernah make Adobe XD dan figma aja bu, kalo Adobe XD lebih banyak ide yang bisa direpresentasikan kalo figma dia lebih banyaknya kaya statis gitu harus ada file penunjang misalnya assets yang akan di berikan dalam sebuah ui/ux mobile masing-masing terdapat preset ukuran baik mobile, web, ataupun detskop nah perbedaannya yang saya rasakan si ketika kita ingin presentasi ke client lebih efisien menggunakan figma karena dia basisnya web bisa diakses oleh semuanya gt ketika kita menggunakan fitur prototyping kita. semuanya juga bisa menggunakan fitur transisi gitu jika kita mengklik tombol maka dia akan lari ke halaman mana yang dimana kita sudah buat sebelumnua
Hapusgood..
HapusAku jujur belum nyoba satu pun Bu 😂jadi aku bingung. Sepertinya aku harus mulai mencoba dulu
BalasHapusNanti kita coba bareng bareng 1 tools kok saat project
HapusOke Bu siap 👍
Hapussaya sesaka aji , karena blog saya menggunakan wordpress jadi tidak bisa berkomentar sebagai pemilik blog.
BalasHapussaya pernah menggunakan justinmind dan axure rp trial sebelum saya mengetahui tools figma untuk justinmind toolnya lumayan lengkap dan mudah di gunakan selain itu gratis dan sudah ada fitur prototyping langsung ke browser dan real device.
setelah itu saya mencoba juga menggunakan adobe-xd toolsnya lumyan lengkap dan ada versi freenya namun tidak selengkap versi berbayar ,sudah ada fitur protoypingnya juga selain itu uinya simple mudah di fahami dan dimengerti ,sehingga mudah di gunakan.
setelah itu saya pernah menggunakan figma untuk figma kelebihannya gratissssssss selain itu figma flatform agnostik karena figma layanannya berbasis cloud jadi bisa di akses dimana pun jika terhubung ke internet , bisa juga diinstal di komputer secara offline selain itu figma memudahkan untuk berkolaborasi dengan desainer lain jadi nilainya +++ . bahkan ada fitur realtime prototypingnya juga keren. untuk kolaorasi juga bisa dilakukan secara realtime jadi bisa sekalian diskusi meskipun berjauhan.
selanjutnya saya suka dengan aplikasi sketch app karena fitu fiturnya lengkap dan ui nya keren terlihat mudah di gunakan namun dia hanya tersedia di mac jadi saya tidak bisa mencobanya :(.
secara keseluruhan saya lebih dimudahkan saat mengunakan figma jadi figma ranknya sss.
mohon jika ada kesalahan di koreksi terima kasih
sesaka aji nursyah bantani (1910631170137)
satu lagi saya pernah juga menggunakan pencil namun menurut saya ini kurang nyaman dan uinya terlihat kaku , dan fiturnya belum terlalu lengkap
Hapushahaha oke pengguna wordpress welcome.. pencil mungkin bisa masuk ke low fidelity prototype ya
Hapusohhh begitu ya bu , baik bu terima kasih koreksinya
HapusIbu saya belum perna nyoba bikin prtotype seperti ituuu :( jadi itu bikin aplikasi gitu kan bu?
BalasHapustepatnya designnya aja dit jadi cuman tampilan dari aplikasinya belum ada logic bisnis
Hapusbukan ditt, dia itu cuma tampilannya doangan kendali di pembuatan aplikasi tetep menggunakan bahasa pemrograman misal java, react, flutter gitu jadi prototipe itu tampilannya gimana si buat diterapkan di dalam aplikasi kita
HapusJadi apa seperti Interfacenya aja gt?
HapusMakasih teman teman lain sudah bantu jawab. Iya dit, hanya tampilan interface saja, design saja.. apk nya belum dikembangkan lebih lanjut
Hapusiyaaa betul kaya gt dit interface aja
Hapushasil dari mencari referensi, ada tools lain yang bisa dipakai seperti framer, adobe xd, adobe after effects, adobe animate cc, craf prototype dan masih banyak yang lainnya. akan tetapi pertanyaan kenapa mencoba tools A atau B mohon maaf saya belum bisa menjawab karena sebelumnya belum pernah nyoba sama sekali. terima kasih ibu
BalasHapusoke gpp, nanti kita coba 1 tools ya.. bareng2
HapusAplikasi yang pernah saya gunakan adalah canva karena canva salah satu aplikasi desain yang sangat direkomendasikan oleh beberapa teman online saya di twitter karena di canva banyak template yang bisa dijadikan contoh termasuk template untuk membuat desain prototype web.
BalasHapuswalaupun ada yang berbayar tapi di canva juga banyak yang gratis , cukup untuk dapat memahami bagaimana desain prototype web.
tapi ada juga seperti framebox mengapa memilih ini juga karena framebox adalah salah satu mockup gratis yang menyediakan banyak desain , framebox juga memiliki tampilan yang sederhana sehingga mudah dimengerti.
tapi jujur bu,sama seperti komentar sarah. saya juga belum pernah membuat prototype web cuma sekedar lihat-lihat template :) jadi saya juga kurang mengerti membuat nya sendiri jika menggunakan software lain.
wah canva bagus juga tuh untuk design segala macam form, mungkin masuk ke kategori middle fidelity prototype ya, hanya baru ada looks nya saja, feels interaksinya belum..
HapusSoftware untuk membuat prototype bisa juga menggunakan Adobe XD dan InVision. karena Adobe XD mempunyai fitur yang fleksibel, Adobe XD sendiri bisa membuat prototype dengan kategori High-fidelity prototyping. sedangkan untuk InVision, karena software InVision mempunyai kebebasan men-design, me-review, menguji dan membagikan project dengan developer atau anggota tim lainnya. ini berdasarkan apa yang saya baca di deskripsi aplikasi tersebut. sejauh ini saya belum pernah membuat prototype, mohon maaf bila ada kesalahan mohon dikoreksi
BalasHapusIni berdasarkan referensi yang saya baca, belum pernah buat prototype😅
HapusSipp, gpp kok arip, nanti kita coba bikin bareng2
Hapusada berbagai macam prototype computer based selain figma dan axure. diantaranya adalah origami studip, sketch, adobe XD, webflow, dll.
BalasHapussaya memilih prototype adobeXD dikarenakan tampilan yang cukup menarik, pemilihan tools juga tidak terlalu ribet, serta membuat alur kerja yang lebih teratur, sehingga ketika ada project desain lainnya, tidak akan saling ganggu dan tetap pada jalurnya sendiri
oke..
Hapussaya juga pernah mencoba aplikasi adobeXD saat saya mengikuti kelas online android dev. nah adobeXD memang cocok untuk mengembangkan UI/UX, tetapi UI saya lebih menikmati hehe
BalasHapuswah keren nih, bedanya apa hayo UI dan UX?
Hapusselain menggunakan figma dan axure, bisa juga menggunakan ORIGAMI STUDIO. Membuat prototype di Origami Studio membutuhkan penggunaan patch editor untuk membuat logic pada aplikasi.ada banyak patches yang tersedia untuk digunakan, dengan Origami Studio juga sangat gampang karena aplikasi ini memiliki berbagai macam contoh layar dari berbagai device Seperti browser Windows, iPhone, Android dll biasanya origami studio digunakan ketika prototype yang di buat sudah menyerupai produk akhir.
BalasHapusWah, belum pernah coba origami ni saya, boleh juga sebagai referensi tools lain.. thanks asep rudi
HapusIbu maaf sebelumnya, saya belum pernah membuat sebuah prototype, apalagi membuatnya pada sebuah website atau software yang mendukung. Menurut saya akan lebih asik jika kita (kelas 3B) mencoba membuatnya dengan praktikum secara langsung dibimbingi oleh ibu sendiri hehe
BalasHapusMaaf belum bisa menjawab pertanyaan dari ibu...
:)
Tri Darma Ananda - 1910631170143
HapusSipp setuju, maka dari itu buat kelompok ya, nanti kita cobain projek prototype bareng2
Hapussiapp bu
HapusSaya belum pernah mencoba membuat inteface menggunakan software bu, namun saya akan memilih tools yg bisa digunakan untuk windows seperti AdobeXD,Uikit, atau invision dikarenakan rata-rata untuk UI/UX menggunakan MacOS.
BalasHapusoke..
HapusMenurut yang saya tahu, Tapimohon maaf sebelumnya saya belum mencoba prototype Zeplin ini, Saya hanya melihat pembelajaran menggunakan prototype ini, Untuk membuat sebuah protoype Computer Based bisa menggunakan salah satunya adalah Zeplin, Kelebihan Zeplin Ini membantu developer dengan mudah memeriksa ukuran, font, warna dan dimensi interface design nya. Selain itu, Zeplin memungkinkan download secara langsung setiap elemen dari artboards ke elemens lainya. Dengan mempersiapkan file CSS style dari interface, maka akan menghemat banyak pekerjaan untuk developer front-end.
BalasHapusYang pernah saya gunakan aplikasi canva, menurut saya canva itu lumayan gampang dalam mengaplikasikan setiap tools seperti ukuran,font, warna nya, namun kadang-kadang sulit untuk mencari beberapa tools yang kita butuhkan untuk mengedit nya, kadang-kadang juga aplikasi nya masih terdapat eror ketika kita mengedit tiba tiba keluar dan tidak langsung ke save.
Sejauh ini saya belum pernah membuat protoype website buu, mohon maaf bila ada yang salah tolong dikoreksi :)
Tidak apa bintang, nanti kita coba bikin prototype menggunakan salah satu toolsnya ya. Jadi praktik langsung lebih oke nih
HapusBintang Selviana 1910631170011
HapusOkee ibuu siapp
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussaya pernah mencoba Adobe after effect kelebihannya, banyak plugin / tools yg kompleks, bisa customize, bisa menyesuaikan keinginan client atau pribadi. Dan kalo fokus 2d pake after effect lebih gampang dipahami dan laptop harus mendukung
BalasHapuskelemahannya yang saya rasakan tidak mudah di pelajari karna lumayan sulit dipahami, ada beberapa tools yg ga user friendly si menurut saya pas color gradding
mohon maaf bila ada kesalahan, mohon di koreksi
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAgnia Virli Rosdianty
BalasHapus1910631170003
Karna saya belum pernah mencoba menggunakan software atau web yg menyediakan pembuatan prototype,saya mencari referensi di google.
Membuat prototype bisa menggunakan figma,adobeXD,mockplus,macaw,weebly,canva,Adobe illustrator dan lain-lain.
Menurut saya dari yang saya baca, software yang banyak digunakan adalah Adobe illustrator.adobe illustrator adalah sebuah software editor desain grafis vektor. Adobe illustrator biasanya pendamping software adobe photoshop,adobe illustrator dan Adobe Photoshop mudah dikombinasikan untuk membuat desain yang cukup keren dan menarik.Adobe illustrator ini banyak digunakan karna kualitas warna pada file outputnya. Illustrator juga saat ini sudah mendukung untuk membuat objek dan komponen animasi flash. Fitur pada Adobe illustrator sudah lengkap namun ada beberapa yang berbayar.
sekian bu, terima kasih
Adobe XD karena tools yang ada pada Adobe XD ini sangat simple, friendly dan mudah di gunakan. Trus fitur-fiturnya juga lengkap baik untuk pembuatan ui pada mobile maupun web. Walaupun belom terlalu dalam saya menggunakannya tetapi saya suka dengan fitur-fiturnya.
BalasHapussaya juga pernah mencoba" membuat prototype pada Adobe Xd pake yang free tapi fitur-fitunya masih banyak yang kurang dibandingakan dengan yang berbayar, itu aja sih dari saya, saya cuman pernah mencoba pake adobe Xd sama figma , untuk software yang lain belom pernah sih.
Hapustools prototype yang saya dapat informasi nya yaitu ada framer, framer bisa digunakan untuk screen design dan interactive prototyping .framer menggunakan bahasa CoffeeScript. framer ini mempunyai memiliki tool desain sendiri di dalamnya dan juga terintegrasi dengan Sketch. Akan tetapi sejauh ini saya bekum sama sekali untuk mencoba tool framer ini.
BalasHapussaya wildan mukholad fauzi degan NPM 1910631170145
Hapusmaaf bu ,salah masukin akun hehe
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushahaha oke, nanti kita coba bikin prototype. btw ini siapa? ga tampil nama nya nih
Hapussaya jujur aja bu belom pernah nyoba satu aplikasi pun buat prototype jadi saya binggung milih yang mana tapi karena saya fanboi adobe jadi saya memilih adobe xd tapi setelah saya mencari tahu dan bertanya dari beberapa sumber banyak yg menyarankan adobe xd karena yg pertama aplikasi ini gratis kedua adobe XD memiliki banyak fitur yang memudahkan seorang UI designer atau UX designer merancang sebuah aplikasi atau website dengan cepat dan keren,dan aplikasih ini sangat di rekomdasikan buat permula yg baru belajar UI designer atau UX designer
BalasHapuskarena aplikasi ini sangat simpel dan mudah di gunakan
Tawang sahro winanto (1910631170141)
HapusIbu mohon maaf sebelunya,dikarenakan saya belum pernah membuat prototipe sebelumnya jadi tidak bisa menjawab pertanyaan dari ibu.
BalasHapusNamun dari hasil yang saya cari di internet tentang beberapa software pembuat prototipe ini yaitu ada Adobe XD,Origami,Sketch APP,InVision,UXpin,Framer dan lain-lain ,dari beberapa aplikasi tersebut menurut yang saya liat dan baca tentang penjelasannya sepertinya aplikasi dari adobexd ini lebih mudah di jalankan.Namun kembali lagi karena itu menurut penglihatan saya sediri,saya tidak bisa menjelaskan penjelasan lebih karena belum pernah mencobanya.
Bonita pebrianti waluyan wijaya (1910631170169)
gpp meski belum pernah coba, jadi tahu juga ada banyak sekali tools yang bisa digunakan untuk membuat prototype ya :)
Hapusiya betul bu
Hapusjujur bu saya belum pernah mencoba nya. tpi ini saya mencoba menjawab dari hasil referensi yang saya baca bu.
BalasHapussoftware prototype selain figma, axure juga ada invision. Menurut website invision itu sendiri, invision digunakan untuk memperoleh sebuah prototype dalam 5 menit dengan cara mengunggah file berisi desain, animasi, gestur, dan transisi untuk mengunah tampilan yg statis menjadi bisa diklik dan interaktif. Nah jadi di dalam invision, desainer bisa memberikan interaksi pada file prototype yang sebelumnya sudah dibuat melalui software lain. Melalui invision, desainer juga dapat berinteraksi dan berkolaborasi dengan user lainnya.
Kemudian untuk menggunakan invision, desainer dapat sign up terlebih dahulu pada website invision, lalu langsung membuat interaksi prototype dari browser. invision ini bersifat gratis dan hanya perlu mendaftar sebagai member saja.
mohon maaf apabila ada kesalahan, mohon dikoreksi :)
( Yulia Taryana - 1910631170147 )
Izin menjawab pertanyaan diatas,
BalasHapusBerdasarkan hasil refrensi yang saya dapat, dalam membuat prototype bisa menggunakan marvel app yang semua desainnya dilakukan di browser sehingga kita tidak perlu menginstall apapun. Selain itu dalam marvel app terdapat banyak fitur-fitur menarik seperti kolaborasi dan merancang bersama menggunakan canvas sehingga dapat memudahkan pengguna pemula. Dan juga dalam penggunaan marvel app kita dapar menambahkan gambar menggunakan photoshhop dan sketch. Dalam operasi penggunaan, pengguna pun cukup click and drag sehingga tentu memberikan kemudahan. Marvel app juga tersedia gratis namun terbatas 1 user hanya untuk 2 project saja
Marvel app juga menyertakan inconfinder dan juga unsplash yang menyediakan database seperti foto dan ikon yang menarik untuk disatukan dengan desain yang kita buat. Selain itu marvel juga memiliki fitur peng-organisasian project menggunakan folder, menyinkronkan desain dari google drive serta opsi penyematan video dan audio dari youtube spotify, soundcloud.
Namun, dalam penggunaan aplikasi/website untuk membuat prototype saya hanya baru menggunakan canva. Untuk canva sendiri juga terdapat canva free ataupun canva premium yang berbayar, walaupun fitur yang tersedia tidak sebanyak app/web lain, di canva terdapat banyak desain yang memiliki tampilan yang mudah dimengerti. Tetapi, untuk menjawab kenapa saya mencoba dan menjelaskan fitur lebih lengkap dari canva, saya tidak bisa menjawab secara lebih lengkap dikarenakan saya masih dalam proses belajar dan belum mencoba lebih lanjut :')
Jika ada yang salah mohon dikoreksi bu, Terima kasih
Syarifah Helmiah Alamry (1910631170140)
Hapusuntuk menjawab pertanyaan dari ibu, kalau saya search software prototype di gugel dan membandingkan prototype 1 dengan yang lainnya seperti Origami studio, sketch, webflow, atomic, AdobeXD. Dari penjelasannya AdobeXD lebih nyaman digunakan bu ditambah lagi Free juga, jadi ga perlu dicrack hehe. origami studio pun free tetapi hanya ada utk android dan ios saja tidak ad untuk windows.
BalasHapusSebelumnya saya belum pernah dan belum menegrti detail juga tentang Prototype, setau saya Adobe XD adalah penyedia layanan UI & UX Design yang gratis. Cocok bagi pemula yang ingin belajar dan ingin mengetahui basic basic dari UI & UX
BalasHapusSaya Andini dengan npm 1910631170005
BalasHapusUntuk pembuatan prototype computer based, berdasarkan referensi yang saya baca banyak sekali pilihannya, namun saya lebih tertarik kepada Adobe XD walaupun jujur saya sendiri belum mencobanya hehe, karena Adobe XD ini memiliki berbagai kelebihan yang sangatlah berguna untuk para desainer aplikasi mobile karena Adobe XD ini bisa memberikan kemudahan dan workflow yang lebih baik lagi, nah yang dimana salah satu kelebihannya tersebut yaitu Asset design from Photoshop, Sketch, Illustrator, Adobe ini memiliki beberapa perangkat lunak lainnya yang juga dapat digunakan untuk desain seperti Photoshop, Sketch dan Illustrator. Untungnya, dalam platform ini bisa memasukkan aset desain dari perangkat lunak tersebut ke dalam proyek tersebut, sehingga memudahkan pekerjaan seseorang yang menggunakannya.
selain axure, yang saya tahu karena pernah melihat teman saya memakainya, terdapat juga tools adobe XD untuk pembuatan prototype computer based. adobe xd ini juga mempunyai fitur yang berinteraksi dengan UI.dengan tool intuitif dapat memberikan ketepatan dan performa agar memudahkan tugas tugas untuk para pemula baik pelajar maupun mahasiswa. tool ini juga bisa membuat design prototype hingga high-fidelity prototyping. dan yang terakhir perlu diketahui juga tool ini gratis dan tersedia untuk mac maupun windows.
BalasHapusselain itu juga ada sketch. saya mengetahui software ini dari channel youtube yang pernah saya tonton. menurut saya sketch ini mirip dengan photoshop. tetapi tool ini lebih ringan dengan artboard yang tak terbatas dan juga memiliki banyak template untuk membuat interface aplikasi android, ios, dan website. pada tool ini juga bisa membuat font seiring dengan banyaknya plugin yang dikembangkan para developer. tetapi sayangnya tool ini hanya tersedia untuk mac, belum tersedia untuk windows.
kurang lebih begitu yang saya ketahui tentang software untuk pembuatan prototype computer based, mohon maaf apabila ada yang salah bu, Terimakasih:)
oiya bu saya lupa memberi nama dan npmnya :
BalasHapusAprillianda Shafa Aryana 1910631170164
Perkenalkan nama saya Anton Taufik Hidayat, NPM 1910631170008.
BalasHapusingin menjawab pertanyaan yang terselib diblog ini, selain jenis prototyping tools yang disebutkan diatas, ada juga jenis prototyping tools Sketch. sebelumnya saya belum pernah mencoba untuk membuat prototypenya secara langsung, tetapi hanya melihat beberapa langkah langkah pembuatannya via youtube. menurut saya diSketch itu memiliki tampilan mirip seperti photoshop seperti tools dan fitur desain yang serupa, dan perancangan nya lebih detail karena adanya pengukuran dengan pixel pada tiap objeknya. dan sketch juga bisa membuat banyak halaman desain dalam satu dokumen utama, dan layout tampilannya juga fleksibel buat penggguna. mungkin itu saja yang saya paham di Sketch seperti itu. mohon maaf apabila ada salah penulisan, Terimakasih.
Saya Nur Rizqi Alfiah 1910631170112 akan mencoba menjawab pertanyaan ibu Siska terkait "beri ulasan singkat berdasarkan pemahaman anda perbedaan antara low fidelity prototype dengan high fidelity prototype" secara singkat
BalasHapusLow Fidelity sendiri sering disebut sebagai wireframe karena tingkat presisi nya masih rendah dan memang bertujuan untuk menentukan tata letak.
Sedangkan High Fidelity adalah design yang tingkat presisinya tinggi. Sudah memiliki warna, ukuran , jarak dan bentuk elemennya juga sudah dibuat dengan tingkat presisi dan akurasi yang detail.
Mohon dikoreksi bila ada kekeliruan (◍•ᴗ•◍)
mantap, tepat..
Hapuslalu berikut cara menentukan high/low fidelity prototype untuk sebuah project
Hapuslow fidelity dipakai saat : ingin mempelajari skala proyek dengan cepat, menguji ide terlebih dahulu sebelum memulai pengembangan dan menyimpan ide di dalam tim produk
sedangkan high fidelity dipakai saat : ingin memulai pengembangan sebelum memutuskan desain final, memiliki fidelity rendah yang diuji dan dapat diterima, ingin membawa prototype fidelity rendah ke level berikutnya, ingin mengajukan ide kepada audiens non teknis.
Saya Fitri Novianti (1910631170021) mencoba menjawab pertanyaan ibu ...
BalasHapusArti kata fidelity sendiri adalah presisi. Maka Low Fidelity adalah design yang tingkat presisi nya masih rendah. Tingkat presisi ini bisa dilihat dari segi warna, ukuran teks dan tombol, jarak antar elemen, dll.
Low Fidelity sendiri sering disebut sebagai wireframe karena tingkat presisi nya masih rendah dan memang bertujuan untuk menentukan tata letak.
Sedangkan High Fidelity adalah design yang tingkat presisinya tinggi. Sudah memiliki warna, ukuran , jarak dan bentuk elemennya juga sudah dibuat dengan tingkat presisi dan akurasi yang detail.
good..
HapusAfifa Atira
BalasHapus1910631170061
Menurut pemahaman saya, low fidelity prototype merupakan prototipe dengan tingkat ketepatan yang rendah dan bertujuan untuk menggambarkan konsep, perancangan, alternatif dan layout layar dibanding model interaksi pengguna dengan sistem.
Sedangkan high fidelity prototype merupakan prototipe dengan tingkat ketepatan yang tinggi dan bertujuan untuk mewakili antarmuka pengguna yang akan diimplementasikan dalam produk akhir. High fidelity prototype sudah memiliki warna, ukuran, jarak dan bentuk elemennya juga sudah dibuat dengan tingkat ketepatan serta akurasi yang detail.
Mohon maaf apabila ada kesalahan, mohon dikoreksi bu. Terima kasih :)
saya Muhammad Yamin Nurzaman, jadi sepemahaman saya Low-fidelity prototype adalah sketsa atau kerangka cepat dari tampilan interface sebuah aplikasi,biasanya digunakan untuk menentukan konsep sebuah aplikasi itu sendiri,belum memiliki warna, font atau semacamnya dan dibuat secara cepat pada awal awal langkah pembuatan aplikasi, dan pula belum bisa berinteraksi secara penuh dengan tampilan interface aplikasi tersebut. sedangkan high fidelity prototype adalah rancangan yang dapat dikatakan hampir jadi, memiliki warna, font , icon dan semacamnya, dibuat lebih lama dibandigkan low fidelity ptototype, dan kita juga dapat berinteraksi dengan aplikasi.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusIzin menjawab Bu, saya Sonia. Sebelumnya maaf karena blog saya memakai wordpress jadi berkomentar pake akun pribadi hehe
BalasHapusMenurut pemahaman saya perbedaan antara prototype low fidelity dan high fidelity itu yang lebih menonjol sih lebih dari tingkat ketepatannya yang sudah jelas. Kalo low fidelity itu kan lebih menggambarkan konsep dan perancangannya saja kalo yang high fidelity itu selain konsep dan perancangan juga ada interaksi dari sistem dan pengguna nya gitu. Tetapi untuk membuat suatu prototype nya yg low fidelity itu lebih mudah dan cepat dibanding high fidelity, karena kan cuman konsep dan perancangannya aja seperti layout nya itu seperti apa lebih ke interface nya aja tanpa ada interaksi penuh sedangkan yang high fidelity kan lebih kompleks juga untuk pembuatannya. Nah mungkin penjelasan dari saya itu sih Bu, kalau ada salah tolong diluruskan hehe
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusSaya Salsa Khaerunisa ingin mencoba menjawab pertanyaan yang disampaikan di blog ini.
BalasHapusLow fidelity (prototipe dengan tingkat ketepatan rendah) merupakan blueprint atau kerangka desain aplikasi yang akan dibuat. Jadi low fidelity ini fokus kepada penyusunan tata letak awal dalam suatu desain.
Sedangkan high fidelity (Prototipe dengan tingkat ketepatan tinggi) merupakan desain final dari aplikasi yang akan dibuat. Dalam High fidelity ini, desain sudah sangat detail dengan adanya warna, icon, ukuran, dll.
Zidan Faizi (19058)
BalasHapusKalo menurut pemahaman yang saya dapat, low fidelity itu lebih kepada konsepnya aja bu, jadi ga ada interaksi disana, nah untuk high fidelity itu ada interaksi nya jadi lebih kompleks...
Mohon maaf jika ada kesalahan
Karna kesalahan datang dari diri saya pribadi
Dan kebenaran datang murni dari tuhan bermediasi kepada diri saya
Terimakasih...
mantap, tepat, sesuai pemahaman..
HapusSaya Nurhidayat 1910631170113, saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari ibu Siska yaitu "beri ulasan singkat berdasarkan pemahaman anda perbedaan antara low fidelity prototype dengan high fidelity prototype" secara singkat
BalasHapuslow fidelity prototype atau yang bisa disebut wireframe sendiri lebih berfokus pada elemen-elemen dasar dari sebuah antar muka aplikasi, elemen yang dimaksud seperti button, navigasi, text dll. Sedangkan high fidelity prototype merupakan desain jadi dari aplikasi yang akan dibuat dan merupakan versi detail dari low fidelity prototype, Detail-detail yang ditambahkan pada high fidelity prototype seperti warna, icon, dll.
sekian terimakasih bu
good..
HapusSaya Rena Muliani, NPM 1910631170119
BalasHapusBerdasarkan pemahaman saya, perbedaan antara low fidelity prototype dengan high fidelity prototype terletak pada karakteristik penggambaran layout dan interaksi dengan pengguna.
Pada Low Fidelity prototype tingkat ketepatannya rendah, sehingga konsep layout hanya digambarkan secara manual dan tidak terlalu memperhatikan interaksi dengan pengguna.
Sedangkan pada High Fidelity prototype tingkat ketepatannya tinggi, sehingga konsep layout dibuat menggunakan komputer dan sudah menggambarkan layout dan fungsi-fungsi yang akan diimplementasikan pada produk termasuk warna, letak, dan ukuran serta melibatkan interaksi dengan pengguna secara penuh.
Mohon koreksinya bila tidak tepat ya, Ibu :)
Tepat, bisa kasih contoh?
HapusSaya widya dini alfina 1910631170054 akan mencoba menjawab pertanyaan ibu Siska terkait "beri ulasan singkat berdasarkan pemahaman anda perbedaan antara low fidelity prototype dengan high fidelity prototype" secara singkat
BalasHapusmenurut pemabaham yg saya fahami bahwa Prototype adalah tahapan yang ditujukan untuk mentransformasi sifat-sifat abstrak dari sebuah ide menjadi lebih berwujud. Tahapan ini tidak hanya berupa proses visualisasi ide tetapi juga proses pembangunan ide.Secara umum,
low fidelity prototype merupakan prototipe dengan tingkat ketepatan yang rendah dan bertujuan untuk menggambarkan konsep, perancangan, alternatif dan layout
Sedangkan high fidelity prototype merupakan prototipe dengan ketepatan yang tinggi bertujuan untuk mewakili antarmuka pengguna yang akan diimplementasikan dalam produk akhir.
Yahya Wijaya
BalasHapus1910631170146
Menurut sepemahaman saya low fidelity prototype adalah prototype yang dibuat untuk konsepan atau rancangan awal dan juga untuk interaksinya sangat terbatas karena hanya memuat gambaran awal yang akan kita buat karena belum memuat seperti tombol, warna, ketepatan jarak antar tombol, icon dll. Sedangkan high fidelity prototype adalah prototype yang hampir jadi atau siap dipublikasikan dan dapat berinteraksi dengan pengguna, karena high fidelity prototype ini sudah memiliki tombol, warna, icon dll yang dapat di gunakan oleh pengguna. Untuk pembuatan high fidelity prototype ini membutuhkan waktu yang lama karena dibuat sangat rinci.
Adi Duwo Jiwo Saputro
BalasHapus1910631170060
menurut saya perbedaan antara low fidelity dan high fidelity itu
kalau low fidelity lebih menggambarkan konsep dan perancangan tamnpa menggambarkan sistem yang lengkap, hanya mengarah pada interfece saja.
sedangkan high fidelity lebih kompleks karena terdapat interaksi terhadap sistem serta pengguna juga bisa menggunakan sistem seperti memasukkan data menanggapi pesan dan berinteraksi dengan UI.
mungkin cuma itu yang saya tau jika ada yang kurang atau pun salah mohon dikoreksi dan di benarkan.
Perkenalkan nama saya Mau'idzoh Hasanah, NPM 1910631170095, Kelas 3A.
BalasHapusMenurut pemahaman saya, perbedaan antara low fidelity prototype dan high fidelity prototype ada pada tingkat ketepatan dalam memodelkan suatu perangkat lunak. Low fidelity prototype memiliki tingkat ketepatan rendah, mensimulasikan suatu interface perangkat lunak hanya sebagai gambaran dan konsep saja tidak sampai rinci dan biasanya untuk awalan saja. Biasanya disajikan pada paper(kertas) atau cardboard(karton). Di low fidelity juga pendesain atau pengembang mendesain dan memodelkan interface dengan mudah dan cepat, dan juga dengan low fidelity terbukti keefektifan nya, untuk para pemakai pun sangat mudah untuk memberi ulasan terkait interface perangkat lunak tersebut.
Untuk high fidelity prototype itu sudah disajikan pada software seperti visual basic, flash, atau Macromedia director, karena prototype ini ketepatannya tinggi. Interface dimodelkan atau disimulasikan sangat mirip dengan cara kerja dari interface sebenarnya sehingga prototype hampir seperti aslinya. Namun, biasanya pemakai segan untuk memberi ulasan karena terlalu realistis (mungkin maksudnya sangat detail dan rinci sehingga susah untuk diulas). Namun, prototype ini lebih lama dan lebih susah untuk dibuat daripada low fidelity prototype.
Intinya low fidelity prototype itu ketepatan mensimulasikan interface perangkat lunak rendah, namun cepat dan mudah untuk dibuat, sedangkan high fidelity prototype itu ketepatan mensimulasikan interface perangkat lunak tinggi, rinci, dan mirip aslinya, namun susah dan lebih lama dibuat daripada low fidelity prototype.
Sekian dari saya. Terima kasih bu..
saya fenny Rahmayani dari kelas 3A Teknik Informatika dengan NPM 1910631170020 izin menjawab pertanyaan pada blog ini yakni mengenai perbedaan low - fidelity prototype dengan high - fidelity prototype.
BalasHapusSetelah membaca dan memahami materi tersebut dan mencari contoh dari low - fidelity prototype dan high - fidelity prototype, saya menyimpulkan bahwa low fidelity prototype ini adalah design yang dibuat sebelum (early) produk akhir atau gambaran singkatnya (dilihat dari grafik pada gambar utama blog ini) yang tingkat presisi/akurasi kesesuaian nya masih rendah, dapat dilihat dari segi warna, ukuran teks, dan tombol, jarak antar elemen, dll. dan low fidelity ini sering juga dikatakan sebagai wireframe karena tingkat presisinya yang memang rendah dan bertujuan untuk menentukan tata letak. selain itu, low fidelity juga lebih menggambakan konsepan dari rancangan atau layout layar dari pada model interaksi user dengan sistem dan lebih mendemonstasikan secara umum dari user interface nya.
berbeda dengan high fidelity prototype yang dibuat sesudah (late) produk dengan design yang tingkat presisinya/akurasi tinggi. dapat dilihat dari segi warna, ukuran, jarak, dan bentuk elemen nya juga sudah dibuat dengan tingkat presisi dan akurasi yang detail. selain itu, high fidelity ini juga lebih berinteraksi dengan user, dan sangat mewakili user interface yang diimplementasikan dari produknya itu sendiri. Karena high fidelity lebih mensimulasikan produk akhir, pembuatannya pun ditak secepat membuat low fidelity. sekian pemahaman saya bu. terima kasih
Maaf bu sebelumnya karena saya menggunakan wordpress jadi ngga bisa berkomentar sebagai pemilik blog
BalasHapusSaya Yunita Nurohmah (1910631170056) dari kelas 3A Teknik Informatika ingin menjawab pertanyaan yang terselip pada materi diatas.
BalasHapusJadi sepemahaman saya, low-fi disini bisa digunakan jika anda ingin dengan cepat memplajari skala proyek anda, menguji fitur baru di aplikasi yang ada, menguji ide terlebih dahulu sebelum pengembangan, dan menyimpan ide di dalam produk.
sedangkan prototipe high fi ini bisa di gunakan ketika kita ingin memulai pengembangan sebelum memutuskan desain finalnya, memiliki fi rendah yang diuji dan dapat diterima, ingin membawa prototype low fi ke level berikutnya.
terimakasihh
Assalamualaikum saya karianah dari kelas 3A TI dengan npm 1910631170089 ingin menjawab pertanyaan diatas berikut jawabannya
BalasHapusMenurut pemahaman saya perbedaan antara antara low fidelity prototype dengan high fidelity prototype yaitu: kalau yang low fidelity prototype itu sesuai dengan namanya berarti prototype ini mempunyai tingkat ketepatan yang rendah alhasil fungsi dan interksinya pun terbatas tetapi prototype ini dapat memperlihatkan konsep pendekatan secara umum dengan tenaga, biaya dan waktu yang terjangkau
Sedangkan high fidelity prototype adalah kebalikannya, prototype ini mempunyai tingkat ketepatan yang tinggi walaupun tidak secepat dan semudah membuat prototype low-fidelity, mempunyai interaksi penuh, dan juga karena ini tingkat ketepatannya tinggi maka mempunyai penampilan yang sangat mirip dengan produk aktual
Taufik Hidayat (1910631170051)
BalasHapusA. Low Fidelity Prototyping adalah presisi (fidelity) yang berfokus pada kerangka dan elemen desain. Didalamnya terdapat text, button, dan navigation yang fungsinya sebagai penunjuk flow pada sebuah desain. Serta biasanya tidak terdapat gambar, icon, dan ornamen desian lainnya.
B. High Fidelity Prototyping adalah desain presisi yang lebih tinggi yaitu telah ditambahkannya gambar, icon, warna, ornmen desain yang sesuai. Tentunya pembuatan high fidelity tidak semudah low fidelity. Desain yang dibuat sangat mirip dengan hasil produknya.
Izin bertanya juga Bu kan yang low fidelity itu contoh modelnya pakai metode non computer ya Bu, nah itu pengimplementasiannya seperti apa bu untuk penilaian evaluasinya, sedangkan kalo yg high fidelity itu lebih ke software nya kan Bu?
BalasHapusPunten sebelumnya saya Aldea Ulilalbab(1910631170062) tidak bisa berkomentar sebagai pemilik blog karena saya user wordpress.
BalasHapusMengenai perbedaan antara low fidelity prototype dengan high fidelity prototype yaitu pada low fidelity lebih bertunjuan kepada sketsa awal atau sebuah blueprint yang artinya hanya bersifat umum dan tidak mendetail biasanya low fidelity ini hanya berupa susunan konten, layout, ataupun navigasi low fidelity bisa dibuat hanya dengan pensil atau pena saja.
sedangkan untuk high fidelity sama seperti low fidelity akan tetapi high fidelity ini berupa desain yang sudah jadi karena sudah diberi detail seperti jenis teks, ukuran, warna, icon, dll. high fidelity juga sudah dapat berinteraksi penuh.
sekian ulasan yang dapat diampaikan terimakasih.
Nama saya Abi Yazid Bustomi (1910631170059) , disini saya akan mencoba menjawab pertanyaan ibu, Jadi kalo menurut saya perbedaannya itu low fidelity prototype itukan merupakan prototipe dengan tingkat ketepatan rendah karena tidak menjelaskan secara rinci operasi sistem nya, interaksi nya pun sedikit diakarenakan lebih menggambarkan konsep dan perancangan nya sedangkan high fidelity prototype itu prototipe yang tingkat ketepatan nya itu tinggi dikarenakan pengguna bisa memasukkan data kedalam Medan masukan, kemudian berinteraksi penuh dan rinci.
BalasHapusTerima kasih :)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Anggi Nurul Fitriyani Az-zahra
BalasHapusNPM : 1910631170065
Kelas : 3A Teknik Informatika
Ibu saya izin menjawab pertanyaan ibu perbedaan antara low fidelity prototype dengan high fidelity prototype
Jadi low fidelity prototype itu biasanya masih berbentuk sketsa sederhana dan lebih fokus ke elemen-elemen dasar dari interface aplikasi seperti button, navigasi, text, dll. Tujuannya untuk menentukan konsep awal dari sebuah aplikasi.
Sedangkan high fidelity prototype biasanya hampir mirip dengan produk akhir. Merupakan versi detail dari low fidelity prototype, biasanya sudah ditambahkan warna, icon, dll. Kita juga bisa berinteraksi dengan high fidelity prototype ini.
Kalau saya belum pernah mencoba membuat prototype sebelumnya, tapi tadi sedikit membaca aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat prototype dan ada beberapa aplikasi yang menarik seperti Sketch App dan Adobe XD. Semoga nanti bisa mencoba salah satu dari aplikasi tersebut.
Saya Okta Pratama, NPM 1910631170115
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab pertanyaan Ibu Siska tentang perbedaan low fidelity prototype dengan high fidelity prototype.
Low Fidelity mempuyai interaksi yang terbatas dan biasanya digunakan pada awal perancangan sebuah aplikasi.
Sedangkan High Fidelity mempunyai interaksi penuh dan menggambarkan antarmuka yang akan diimplmentasikan dalam produk akhir.
Putri Vania
BalasHapus1910631170037
Izin menjawab bu, Berkaitan dengan pertanyaan yang terselip diatas tentang " ulasan singkat berdasarkan pemahaman anda perbedaaan antara low fidelity prototype dengan high fidelity prototype"
low fidelity prototype : meiliki tingkat ketepatan yang rendah dan tidak terlalu rinci, merupakan gambaran cepat dari system final. Mempunyai fungsi atau interaksi yang terbatas, lebih menggambarkan konsep, perancangan. Tidak memperlihatkan secara rinci bagaimana operasi system aplikasi.
High fidelity prototype : prototype dengan tingkat ketepatan yang tinggi, prototype seperti produk akhir. mempunyai interaksi penuh dan lebih rinci. hanya saja lebih memakan waktu dalam pembuatan dibanding prototype low fidelity.
Mohon maaf bila ada kesalahan,
mohon dikoreksi bu. Terimakasih
Saya Yolanda Dyah Ayu Ningrum (1910631170055)
BalasHapusMenurut pemahaman saya low fidelity prototype itu tingkat ketepatannya rendah oleh karena itu pada sistem ini mempunyai interaksi yang terbatas hanya menggambarkan konsep dan perancangannya saja.
Sedangakan high fidelity prototype tingkat ketepatannya tinggi oleh karena itu mempunyai interaksi yang penuh sehingga pengguna dapat memasukan data dan menanggapi pesan
Saya Muhammad Hafizh Ridwan (19-107), izin menjawab pertanyaan yg diberikan
BalasHapusMenurut saya perbedaan prototype low-fidelity dengan high-fidelity itu ada pada fungsionalitas serta tampilan antarmuka yg disajikan, dimana high-fidelity itu lebih mirip kepada produk akhir dibanding low-fidelity yang lebih mengarah kepada gambaran umum dan cepat dari produk akhir.
Assalamu'alaikum bu, Saya Ikhsan Ramadhan (1910631170087).
BalasHapusSaya ingin memeberikan sedikit apa yang telah seya peroleh setelah membaca artikel ini, jujur saya belum pernah melakukan prototyping sebuah produk.
Apa perbedaan Low-fidelity dan High-fidelity prototype ?. Fidelity merupakan tingkat kerincian atau ketepatan. Jadi, semakin tinggi tingkat fidelity sebuah prototype, semakin baik mempresentasikan produk akhir. Low-fidelity prototype merupakan representasi awal sebuah produk, menggambarkan fungsi-fungsi dan tampilan sebuah produk, tetapi tidak merirnci hal-hal teknisnya, sementara High-fidelity prototype lebih menyerupai produk akhir, kerangka sistem, fungsi-fungsi inti dan tampilannya sudah menyerupai produk akhir, tinggal dilakukan pengujian dan optimalisasi sistem sebelum perilisan produk.
Terima Kasih bu...
Nama saya yusril (1910631170057)
BalasHapusjadi menurut saya, Low-fidelity itu tingkat ketepatannya rendah terus juga interaksi nya terbatas tetapi untuk membuat prototipe low fidelity ini mudah dan cepat, sedangkan high-fidelity itu tingkat ketepatannya tinggi terus juga interaksinya interaksi penuh tetapi untuk membuat prototipe high fidelity ini sulit dan lama.
Tepat
Hapus